top of page

Hari Gizi Nasional: Cegah Stunting dengan Air Bersih dan Sanitasi

Diperbarui: 29 Jan 2022

Setiap tahunnya, tanggal 25 Januari diperingati sebagai hari gizi nasional. Tujuan peringatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan manusia. Pentingnya pengetahuan tentang gizi dan nutrisi dapat membantu kita agar terhindar dari berbagai penyakit yang disebabkan oleh malnutrisi, mulai dari penyakit ringan seperti anemia hingga penyakit berat seperti Kwashiorkor, beri-beri, gondok, dan busung lapar.


Dalam merayakan hari gizi nasional di tahun ini, yuk kita kenali ,salah satu penyakit malnutrisi utama di Indonesia yaitu penyakit stunting. Berdasarkan data Kemenkes RI tahun 2018, persentase kasus stunting di Indonesia mencapai 27.6%, sedangkan batas yang ditetapkan World Health Organisation (WHO) yaitu 20%. Sehingga tingkat stunting pada balita di Indonesia melampaui batas standar dunia yang ditetapkan oleh WHO. Namun kabar baik dalam hari gizi nasional ini, update data terbaru oleh Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) pada tahun 2021 menunjukan rata rata 1,6% penurunan setiap tahunnya dengan ilustrasi sebagai berikut:

Persentase Stunting di Indonesia 2019-2021

Dalam ruang lingkup Asia Tenggara, tingkat stunting di Indonesia masih lebih baik dibandingkan Myanmar dengan persentase 35%. Namun Indonesia masih kalah jauh dengan Malaysia (17%), Thailand (16%) dan Singapura (4%) dengan persentase dibawah standar stunting yang ditetapkan WHO. Untuk itu, artikel ini ditujukan untuk meningkatkan literasi masyarakat terkait pencegahan stunting untuk bersama mendorong penurunan tingkat stunting di Indonesia.


Apa itu Stunting?

Stunting merupakan salah satu penyakit gizi yang mengganggu proses pertumbuhan anak. Ciri utama dari stunting dapat dilihat dari pertumbuhan tinggi badan pada anak yang cenderung lebih lambat dibandingkan anak pada umumnya. Namun perlu digaris bawahi bahwa ada perbedaan antara anak yang pendek dan anak yang stunting. Tinggi pendeknya tubuh anak dapat dipengaruhi dari genetik orang tua. Namun pada kasus stunting, penyimpangan tinggi tubuh dapat diketahui sejak anak berusia dibawah 2 tahun. Indikator utama stunting adalah ketika tinggi badan anak berada 2 poin di bawah standar deviasi (SD).


Dampak Stunting Pada Anak dan Dewasa

Jika tidak ditangani dengan seksama, stunting dapat memberikan berbagai dampak negatif jangka pendek dan jangka panjang. Dalam kurun waktu dekat, stunting dapat mengganggu perkembangan otak, metabolisme hingga mempengaruhi daya tangkap dan kecerdasan anak. Sedangkan, dampak jangka panjang stunting yaitu mempengaruhi kemampuan kognitif anak, menurunnya sistem kekebalan tubuh, obesitas, jantung dan pembuluh darah. Khusus bagi wanita, stunting pada wanita dewasa dapat menurun bagi pertumbuhan dan perkembangan keturunannya di masa mendatang. Untuk mencegah stunting pada si kecil, simak pemaparan penyebab stunting sebagai berikut.


Penyebab Stunting

Penyebab utama kasus stunting pada anak disebabkan oleh kurang tercukupinya gizi pada ibu hamil (pada proses kehamilan) dan pada bayi. Dalam proses tumbuh kembangnya, anak membutuhkan gizi yang lengkap sebagai cadangan energi dan membantu fungsi regenerasi sel sehingga memperkuat kekebalan tubuh anak. Terutama bagi anak yang terlahir dengan penyakit infeksi berulang sejak bayi yang cenderung membutuhkan asupan gizi lebih banyak dibandingkan anak pada umumnya. Salah satu anjuran yang disarankan bagi para orang tua adalah untuk memperhatikan asupan gizi yang diberikan kepada anak selama 1000 hari pertama sebagai bentuk pencegahan stunting. Namun apa saja yang termasuk dalam gizi seimbang?


Cara Mencegah Stunting? Ketahuilah Kandungan Gizi yang Seimbang dan Pentingnya Air Bersih

Lima macam zat gizi utama diantaranya karbohidrat, lemak, protein, mineral dan vitamin. Namun disisi lain, kandungan berupa serat dan air juga menjadi elemen penting dalam mencukupi nutrisi dalam tubuh. Simak piramida makanan bergizi sebagai berikut:

Piramida Gizi Seimbang

Edukasi tentang gizi seimbang bagi para orang tua menjadi informasi yang sangat berharga untuk membantu mencegah stunting pada anak. Namun, selain dari asupan gizi yang cukup selama proses hamil hingga bayi berumur 2 tahun, aksesibilitas air bersih dan sanitasi juga menjadi faktor pendukung dalam timbulnya stunting pada anak. Berdasarkan riset Kementerian Kesehatan pada tahun 2018, 60% kasus stunting disebabkan karena tidak adanya air bersih dan sanitasi buruk, sedangkan hanya 40% yang disebabkan oleh gizi buruk. Jumlah asupan zat gizi yang harus dikonsumsi juga memperhatikan berbagai faktor seperti berat badan, aktivitas fisik, variasi makanan dan kebersihan makanan. Karena bahwasanya, sanitasi dan aksesibilitas air yang buruk juga dapat mempengaruhi kualitas makanan bergizi yang diperoleh oleh ibu hamil dan bayi. Nyatanya, di Indonesia 410 bayi dan balita meninggal setiap harinya karena mengkonsumsi air yang terkontaminasi. Sehingga untuk bisa merasakan manfaat yang efektif dari berbagai makanan yang bergizi, orang tua harus memperhatikan sanitasi air dan kualitas air yang dikonsumsi di rumah.



Pemenuhan Akses Air Bersih dan Sanitasi dengan Terra Water Indonesia

Mencuci Bahan Makanan dengan Air Bersih

Di hari gizi nasional ini, kita kenali baik-baik salah satu bentuk pencegahan stunting yang dapat dilakukan sehari-hari, yaitu dengan memastikan kualitas air yang dikonsumsi sehari-hari sudah terbebas dari bakteri dan virus yang menjadi sumber penyakit. Terlepas dari berbagai sumber air yang digunakan dalam memenuhi penyediaan air di rumah tangga (air sumur, air hujan, air keran), alangkah baiknya jika sumber air tersebut melewati proses penyaringan terlebih dahulu untuk memastikan kebersihannya. Salah satu produk yang berkembang di masyarakat adalah produk filter keramik oleh Terra Water Indonesia. Filter Terra dilengkapi dengan lapisan carbon dan colloidal silver yang membentuk permukaan mikroskopis dalam menyaring air menjadi layak dan aman untuk dikonsumsi. Hasil filtrasi dari filter Terra sudah melewati uji laboratorium mikrobiologi dan terbukti secara klinis dalam menghilangkan patogen penyebab penyakit dalam air.


Edukasi Sanitasi dan Higenitas Air
Terra Water Indonesia WASH Training

Selain menawarkan produk filter air, Terra Water Indonesia juga berkomitmen dalam memberikan edukasi terkait akses air, sanitasi, dan higienitas (WASH/Water Access, Sanitation and Hygiene) sebagai bagian dari Sustainable Development Goals. United Nation menyebutkan bahwa fenomena kelangkaan air bersih menjadi perhatian seluruh warga dunia. Sebagai peringatan Hari Gizi Nasional, ayo tingkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kualitas air dan sanitasi bagi Kesehatan!


112 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page