Sudahkah anda memastikan kelembaban udara di dalam ruangan anda? Taukah anda bahwa kelembaban udara ruangan, baik di kamar tidur rumah anda ataupun di ruang kerja kantor anda merupakan indikator utama dalam menjaga kesehatan pernafasan dan kesehatan kulit? Sebenarnya apa yang dimaksud dengan kelembaban udara? Bagaimana cara mengetahui kadar kelembaban udara dalam ruangan dan menjaga keseimbangannya?
Definisi Kelembaban Udara
Kelembaban udara atau humidity merupakan ukuran jumlah uap air yang tersebar di udara. Secara garis besar, tubuh manusia tidak hanya membutuhkan kandungan air untuk keperluan konsumsi, namun juga kadar air dalam udara. Kadar kelembaban udara terdapat dalam rentang antara 25%-90%. Alat yang marak digunakan untuk mengukur kelembaban udara dalam ruangan disebut sebagai hygrometer yang biasanya terhubung dengan termometer ruangan. Namun tenang saja, jika anda tidak memiliki alat hygrometer, anda dapat melakukan cara sederhana untuk mengukur kelembaban dengan menggunakan es batu.
Cara Sederhana untuk Mengukur Kelembaban Udara
Metode sederhana ini akan memberi anda gambaran dasar tentang tingkat kelembaban dalam ruangan anda. Sebelum memulai praktik ini, pastikan anda tidak sedang memasak, karena uap yang dihasilkan dari proses memasak akan mempengaruhi hasil akhir dari uji kelembaban. Untuk metode ini, yang anda butuhkan hanyalah segelas air dan beberapa es batu. Pertama, anda harus mengisi gelas dengan air, dilanjutkan dengan menempatkan dua hingga tiga es batu di dalamnya, lalu anda dapat menunggu sekitar empat menit. Setelah empat menit, kembali dan periksa gelas tersebut.
Jika dalam sekeliling gelas terbentuk kondensasi atau tetesan di bagian luar, tingkat kelembaban dalam ruangan anda mungkin terlalu tinggi. Di sisi lain, jika tidak ada pembentukan kondensasi sama sekali, maka tingkat kelembaban anda mungkin terlalu rendah. Semakin tinggi persentase kelembaban udara menunjukan tingginya kadar air dalam udara ruangan anda. Berikut adalah penjabaran dari berbagai tingkat kelembaban udara :
GRAFIK PERBANDINGAN RASIO KELEMBABAN
Source : airthings
Indonesia sebagai negara yang termasuk dalam iklim tropis cenderung memiliki kelembaban udara yang relatif tinggi dengan persentase mencapai 90%. Hal ini juga didukung oleh curah hujan yang cukup tinggi dan pergantian musim yang tidak terlalu mencolok seperti layaknya negara dengan iklim subtropis dengan 4 musim. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa ruangan di rumah atau kantor anda memiliki kadar kelembaban yang rendah. Dengan maraknya isu pemanasan global yang menyebabkan peningkatan temperatur bumi, penggunaan pendingin ruangan banyak dijumpai baik di perumahan maupun di kompleks perkantoran. Banyak dari kita yang tidak sadar bahwa penggunaan AC (air conditioner) memang dapat menyelesaikan masalah tingginya suhu ruangan, namun cenderung menurunkan kelembaban udara di ruangan tersebut. Faktanya, semakin tinggi suhu akan menunjukan semakin banyak uap air yang dapat ditampung oleh udara, sehingga suhu udara yang rendah akibat penggunaan pendingin ruangan dapat menunjukan rendahnya uap air yang dapat ditampung udara yang mengindikasikan udara yang kering. Menjaga keseimbangan kelembaban udara sangatlah penting bagi kesehatan, karena udara yang terlalu lembab atau terlalu kering dapat menyebabkan berbagai indikasi pada kesehatan sebagai berikut:
Dampak Kesehatan dari Rendahnya Kelembaban Udara Ruangan
Kurangnya kadar uap air dalam udara dikaitkan dengan udara yang kering yang menyebabkan kekeringan dalam tubuh. Kelembaban udara yang rendah dapat mendorong penguapan cairan dalam tubuh (keringat dan lendir) yang lebih cepat. Salah satu indikasi paling sering yang ditimbulkan yaitu kekeringan pada kulit yang memicu eczema/eksim. Reaksi seperti kemerahan dan rasa gatal dapat timbul di seluruh permukan kulit tubuh.
Selain pada kilit, rasa gatal juga dapat terjadi di mata akibat kurangnya kandungan air dalam mata untuk menyeimbangkan kelembaban yang rendah. Pada situasi tertentu, kekeringan pada organ mata dapat menyebabkan kemerahan dan sensasi yang perih sehingga sangat mengganggu kenyamanan, terutama saat bekerja. Kekeringan juga dapat mempengaruhi organ pernafasan anda. Seperti yang kita ketahui, saluran pernapasan dan rongga mulut manusia secara alami mengandung lapisan mukosa dan cenderung berlendir. Fungsi lendir itu sendiri adalah untuk memproduksi ingus yang akan menjebak berbagai bakteri dan kotoran dalam rongga pernafasan. Kekeringan pada rongga hidung dapat ditunjukan dari penurunan produksi mukosa dalam hidung yang dapat menyebabkan masuknya bakteri yang menyerang pernafasan hingga kemungkinan mimisan. Jika anda berpikir bahwa meningkatkan kelembaban adalah jalan keluar utama, jawabannya adalah tidak selalu. Karena udara yang terlalu lembab juga dapat memberikan berbagai dampak negatif sebagai berikut
Dampak Kesehatan dari Tingginya Kelembaban Udara Ruangan
Air merupakan substansi yang menjadi sumber kehidupan bagi seluruh organisme. Maka dari itu, tingginya kadar air dalam udara pada beberapa situasi mendorong perkembangan berbagai mikroorganisme seperti jamur dan tungau yang sangat membahayakan. Jamur dan tungau menyukai suhu yang sedang dan kelembaban mempermudah mereka dalam memenuhi kebutuhan air. Jamur yang terbentuk dapat menyebabkan iritasi pada kulit sekaligus merusak berbagai perabotan rumah tangga/kantor anda.
Bagaimanapun, jamur dan tungau dapat menjadi pemicu utama berbagai alergi dan penyakit pernafasan. Beberapa ahli menyebutkan bahwa, kelembaban yang tinggi dapat mempengaruhi frekuensi pernapasan. Kandungan air dalam udara yang lembab terasa lebih sulit untuk dihirup, sehingga membuat anda bernapas lebih cepat sehingga mengganggu ritme pernafasan dan memicu gejala asma. Di sisi lain, kelembaban tidak hanya memicu pembentukan jamur dan peningkatan tungau, namun udara yang lembab dapat meningkatkan ozon di permukaan tanah. Ozon merupakan polutan udara umum yang dapat mengiritasi saluran udara dan dapat mempersulit anda untuk bernapas secara mendalam, sehingga secara tidak langsung juga memicu gejala asma.
Tips Menjaga Keseimbangan Kelembaban Udara Ruangan
Dengan berbagai dampak yang dapat ditimbulkan oleh kelembaban udara, maka dapat disimpulkan bahwa menjaga keseimbangan kelembaban udara merupakan hal yang sangat penting bagi kesehatan. Kadar air yang baik adalah yang seimbang, tidak kurang ataupun berlebihan. Selain dari suhu ruangan dan cuaca, perlu diketahui bahwa kelembaban udara juga sangat dipengaruhi dari perilaku sehari-hari yang dapat menghasilkan/mengurangi kadar air dalam ruangan.
Jika ruangan anda terlalu lembab, anda dapat melakukan beberapa hal berikut; menghidupkan pendingin ruangan, membuka jendela dan akses ventilasi, menjemur pakaian di luar ruangan, dan mengeluarkan tanaman yang diletakkan dalam ruangan. Sirkulasi udara yang baik akan mendistribusikan uap air dalam udara secara menyeluruh, sedangkan pakaian basah dan tumbuhan dalam ruangan dalam hal ini merupakan sumber kelembaban dalam ruangan sehingga harus dipindahkan. Sebaliknya, jika ruangan anda terlalu kering, anda dapat menjemur di dalam ruangan, menaruh berbagai tanaman di dalam rumah, dan memasak yang akan membantu melepaskan uap air ke udara dalam ruangan sehingga membuat tingkat kelembaban meningkat.
Beberapa anjuran diatas dapat anda terapkan sesuai dengan kebutuhan anda. Mari perhatikan kelembaban ruangan anda, baik di rumah ataupun di kantor, sebagai upaya dalam menjaga kesehatan tubuh.
Comments